Sunday 31 May 2015

Review Minggu Terakhir di Bulan Mei

Selamat malam.
Dua hari tidak menulis. Terdapat banyak hal yg terjadi. Menyenangkan.
Setelah pengalaman di Rumah Baca Ahad, ada banyak pergerakan pada taman baca di desa. Mulai dari tawaran disurvei dan masuk jaringan 1001buku, pengalaman dgn stempel dan rencana pernikahan teman, pengalaman "dilamar" pekerjaan, pengalaman membuat event kecil-kecilan tapi bisa menggerakkan teman-teman, pengalaman kontrol diri yg memuaskan, pengalaman "ditolak" yg bercampur dgn kelaparan, dan kenyataan bahwa walau tidak makan banyak tapi aku masih tetap bisa menaikan berat badan, adalah pengalaman-pengalaman menyenangkan di minggu terakhir bulan Mei. Detailnya akan diceritakan besok, malam ini review dulu agar tetap berkesan di hati.
I love my life.

Wednesday 27 May 2015

Wujud dan Rasa Baru "Baru"

Kupikir kemarin setelah tidur pikiran bisa jernih utk diajak menulis, tapi ternyata tidak. Jadi demi kelanggengan dan disiplin diri, mari menuliskan bagaimana yg dipikirkan kemarin. Semoga hasilnya cukup jelas.
Setiap kesempatan baru utk bertemu orang-orang baru itu menyenangkan. Kita bisa "tertular" semangat dan motivasi utk "bergerak". Begitu rasanya tiap mbak N mengajakku ikut suatu event. Terima kasih yg sangat utk mbak N yg selalu memberi kesempatan sehingga aku bisa belajar banyak. Dan maaf karena banyak kesalahan, kecerobohan, dan kebodohan. Kupikir utk bisa "mengajak", menginspirasi, dan memotivasi orang lain, kita harus kuat lahir dan batin. Dan dalam permasalahanku, harus bisa lepas dari self-esteem issue.
Hari Rabu kemarin, mbak N mengajak utk membantu jadi relawan di acara pemberian buku di Taman Baca Anak di tempatnya. Sumbangan buku dari "satu organisasi non-profit" dan "satu brand mobil". Daripada acaranya singkat "simbolis pemberian buku", dibuatlah rundown acara sedemikian rupa. Bekerja sama dgn kantor tempat mbak N bekerja, salah satu portal berita di Yogyakarta, dan gotong royong masyarakat setempat. Dan yg membuatku takjub adalah bagaimana mbak N menangani acara tersebut, bagaimana mbak N mengkomunikasikan acara tersebut dgn semua pihak dalam waktu 4 hari sebelum hari H, dan keberhasilannya terlihat dari banyaknya anak-anak yg hadir dan pihak-pihak yg membantu. Bagiku dia luar biasa.
Dan aku merasa bersalah ketika diberi sebuah tanggung jawab tapi tidak bisa melakukannya. Tugas yg sederhana sekali, tapi karena rasa "pekewuh" jadi tidak terlaksana. Tugas memberikan mic pada pemberi sambutan agar MC tidak riweuh dan agar acara terlihat lebih profesional. Karena pemberi sambutan terpaksa berada di bawah "panggung" samping kanan dan aku bingung harus jalan memutar atau lewat depan "panggung" padahal di depan "panggung" ada banyak peserta yg duduk, aku merasa pekewuh utk lewat. Seperti biasa, ada rasa "aku akan memberi citra buruk jika terlihat di atas 'panggung'", itu menghambatku bergerak. Walau kemudian setelah acara selesai aku menyesalinya "tidak apa-apa sebenarnya, tidak akan ada yg memperhatikanku, dan itu sebenarnya membantu". Menyesal tapi tak bisa berujar maaf. Dan itu membuatku belajar merasakan "kau tidak mengganggu, kau hanya membantu". Ada kompleks yg harus kuselesaikan sendiri dalam diriku.
Dan itu semua terasa menyenangkan ketika akhirnya dari semua itu aku memiliki motivasi utk "bergerak". Setelah mandi dan istirahat cukup, sepulang dari event itu, aku menghubungi teman-teman di kompleks rumah utk membantu membuat taman baca di tempat kami aktif kembali. Mendapat teman baru dan pengalaman baru terasa sangat menyenangkan, apalagi dgn orang-orang yg ramah dan bersemangat, dan hal itulah yg memotivasi. Agar nama dusun kami mendapat kesempatan pengalaman-pengalaman bertemu orang-orang baru.
Perpustakaan di dusun kami adalah salah satu program perpus binaan yg di-leader-i mbak N. Dari bantuan mbak N yg bekerjasama dgn "satu organisasi non profit" itu akhirnya perpusnya benar-benar ada. Dan itu sangat menyenangkan bisa melakukan sesuatu bersama-sama.
Semua perasaan yg timbul dari pengalaman baru itu muncul dalam wujud dan kedalaman yg baru dari yg dulu kurasakan. Makanya semua ini terasa "baru" meskipun secara teknik sudah sering terjadi. Dan aku suka menikmati rasanya.
Kita bisa membantu orang lain jika kita sendiri kuat lahir dan batin. Utk minggu ini terima kasih mbak N dan lek K utk motivasi dan semangat bergeraknya. Dan terima kasih atas rasa percaya kalian padaku. Itu sangat berarti.
Sugeng enjing ^^

Sunday 24 May 2015

Ijo -Kugo "-ku go!!!"

Beberapa hari yg lalu ni empunya akun memutuskan membuat akun Instagram baru. Sebenarnya karena ingin memakai nama produk yg kami buat saat SMA. Katakanlah ingin "mengumumkan" pada dunia bahwa nama merk itu adalah milik kami. Hahaha . . . Selain itu juga, karena setelah dipikir-pikir, ni empunya akun butuh tempat baru utk mengunggah hasil handmade pakaian-pakaian. Mereka sudah sepantasnya difoto dgn lebih baik, diberi caption yg sesuai, dan memiliki tempat tersendiri sebagai hal istimewa. Hehehe . . .
Keinginan utk memiliki usaha sendiri sebenarnya sudah terpikirkan sejak SMA dulu. Karena dulu suka memasak dan suka makan, kepinginnya sih punya restoran. Tapi seiring berjalannya waktu, ada banyak bentuk usaha yg dibayangkan ingin dimiliki tapi malah berakhir belum sampai mana-mana. Tapi dulu sudah merancang nama yg sesuau dgn kepribadian kami. Ada unsur Jawa sebagai tempat lahir, dan unsur Japan karena kami suka hal-hal dari Jepang. Akhirnya tercetuslah Ijo -Kugo. Ijo sebagai bentuk Jawanya kami karena Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat didominasi hijau dan putih. Penggunaan tanda hubung dan spasi yg sedemikian rupa karena kami merasa unik (walaupun lebih sering dibilang aneh daripada unik, hahahaha). Lalu bagian Kugo adalah suara yg mempunyai nuansa Japan. Selain itu Kugo ini juga berarti "milikku ayo maju terus", dari kata kepunyaan "-ku" dan kata "go" dalam bahasa Inggris. Oke, utk ukuran "belum tahu mau usaha apa", kami sudah cukup berpikir keras utk membuat nama merknya. Hehehe . . .
Selain itu juga karena ingin menghargai hasil jahitan sendiri. Kain-kain itu telah berkorban digunting dan dijahit-tangan oleh orang yg belum memiliki keterampilan yg baik. Sebagai balas jasa dan penghargaan atas pengorbanan itu, ni empunya akun merasa perlu memotret mereka dgn pantas dan memasukkan ke akun IG milik mereka sendiri. Jadilah ni empunya akun membuat akun IG baru : ijokugo
Niatnya memang memotret mereka dgn pantas, tapi karena keterbatasan kamera dan tangan, jadi utk sementara hasilnya hanya seadanya, sebaik yg bisa dilakukan "selfie" :p
Lalu kenapa memiliki alamat email sendiri dan mencantumkan no yg dapat dihubungi? Oke, sebenarnya juga berniat dagang. Jika ada yg berminat ingin pakaian seperti yg ni empunya akun unggah di akun itu, kalian bisa menghubungi ni empunya akun. Atau jika ingin bekerja sama.
Silakan kunjungi akun IG baru kami. Ni empunya akun akan berusaha sebaik mungkin memotret mereka dgn baik.
Selain itu juga kunjungi akun pribadi ni empunya akun di IG : weningsekar
Ni empunya akun sangat menantikan apresiasi dan tanggapan dari kalian semua. Akan sangat menyenangkan utk berbagi saran dan saling mendukung.
Terima kasih ^^

Feel Alive

Sebenarnya aku tidak tahu apa istilah yg tepat utk menggambarkan perasaan seperti itu dalam satu kata, tapi kupikir "feeling" akan lebih baik karena aku mengartikan "feeling" sebagai hal yg berhubungan dgn arti kata "rasa" dan rasa itu didapat dari impulse yg sampai ke prosesor di otak tapi juga menyentuh jiwa yg entah pusatnya ada di mana. Intinya karena kata "feeling" berasal dari logika dan jiwa.
Tulisan ini terinspirasi oleh dua kejadian. Kejadian pertama adalah ketika mendapat workshop kepenulisan singkat dari tamu Amerika di LKIS. Aku lupa nama Mbaknya, tapi apa yg terjadi berkesan utkku (bahkan aku lupa bagaimana tepatnya dia bicara). Kejadian kedua adalah lagu backsound scene perbincangan Jim Moriarty dgn Sherlock Holmes di serial Sherlock episode The Reinbach Fall, "Staying Alive".
Ketika workshop kepenulisan singkat itu ada saat kami harus menceritakan sesuatu pada mbak Amerika. Temanya adalah tempat favorit. Aku menceritakan tempat favoritku adalah salah satu jalan di Bantul Kota yg di samping kiri-kanannya tumbuh pohon-pohon rindang. Aku menyukainya karena tiap melewati jalan itu aku "merasa hidup". Ketika angin berhembus, tak hanya suara kendaraan, orang-orang, dan suara angin yg terdengar, tapi juga gemerisik dedaunan yg terkena angin. Itu memberikan kesan damai dan "homy". Lalu keteduhan yg dihasilkan dahan-dahan panjang dgn daun-daun rimbun yg membentuk kanopi di atas kepala kita, begitu segar dan meneduhkan. Ada perasaan damai dan tenang yg menyelimuti. Ditambah fakta kedekatan dgn alam membuatk kita merasa "berada di rumah". Benar-benar membuatku "merasa hidup".
Saat aku bilang hal-hal seperti itu pada mbak Amerika, dia memperhatikan dgn saksama dan sesekali mengangguk. Aku merasa dia mengerti apa yg kumaksud dan dia bilang ya bahwa tempat favoritnya juga memberikan kesan damai, teduh, dan membuatnya "merasa hidup".
Lalu beberapa tahun lalu saat menonton serial Sherlock itu Moriarty mengatakan bahwa orang-orang biasanya "staying alive". Dengan intonasi suara khasnya dia bilang "it's boring".
Aku hanya berpikir mungkin selama ini aku merasa bosan karena aku hanya "bertahan". Aku kurang menikmati hidup yg Tuhan suguhkan padaku. Aku kurang memperhatikan mereka dgn saksama karena terlalu ketat mengatur diri agar "melakukan hal yg penting saja". Saat itu aku menyebutnya demikian, sekarang aku menyebutnya "hal yg membuang waktu".
Ketika kita nyaman dgn yg kita lalukan, dgn yg kita sukai, dan ketika kita "feeling alive", kita akan diliputi energi positif. Energi positif itu akan membawa kita pada hal-hal yg positif, dan orang-orang akan dapat merasakan kesegaran energi positif sebagai inspirasi dan motivasi. Maksudku, walaupun mungkin hal-hal yg kita lakukan sekarang terlihat "tidak bermanfaat" bagi kehidupan orang lain, tidak memberi solusi pada permasalahan sosial, tapi jika kita bisa mencintai diri sendiri dgn "feeling alive" atas hidup kita, kita sudah berkontribusi memberi energi positif ke dunia. Dan itu pun baik utk kehidupan orang lain.
Dan untuk itulah sekarang ni empunya akun mulai menulis di blognya, mulai berani menggambar, karena menginginkan "feeling alive" itu kembali hadir agar jiwa tidak kosong. Memuaskan penglihatan, pendengaran, pengecapan dan berlatih mengekspresikan yg dirasakan setelah melihat dan mendengar dan mengecap hal-hal indah dan sedih di dunia. Semua harus dirasakan dan dibagi.

Saturday 23 May 2015

"Semoga Kalian Tumbuh Sehat dan Indah"

Tujuan hidup tiap manusia pasti berbeda. Dan tujuan hidup ni empunya akun adalah utk mewujudkan hal-hal yg disuka yg didapat dari membaca novel. Katakanlah berbahagia saat langit cerah, sedikit berfilsafat saat hujan dan mendung, braiding rambut lalu dihiasi dgn bunga liar, piknik di hari yg cerah di atas bukit di bawah pohon rindang dgn makanan yg dibuat sendiri, terinspirasi dan menulis cerita di taman dimana terdengar tawa anak-anak yg sedang bermain, mengoleksi buku-buku bagus novel-novel bagus, membuat cerita-cerita yg bagus dan cerah, mengisi blog dan instagram, flowery day, cookies time, cooking space, menanam bunga dan tanaman hias, punya halaman berumput, membuat baju sendiri, mengekspresikan diri dalam ilustrasi utk cerita yg ditulis, menikmati teh di sore hari, ya hal-hal seperti itulah yg ingin ni empunya akun wujudkan. Making cloth, braiding, cooking, photographing, drawing, reading with some tea and cake, writing nice and happy and dig-inside stories, and visiting friends and families and some events out there with people who positively support our things. How lovely.
Dan hari ini kita memulai satu hal ; menanam benih bunga. Di sore oranye yg cerah, sedikit berangin, dan hangat mentari. Bapak sudah punya pakis-pakisan utk diletakkan di dasar pot, dan tanah yg telah dicampur kotoran hewan agar subur. Aku tinggal memasukkannya ke pot, menanam benihnya, dan menyiramnya dgn sedikit air. Dan hal magis terasa saat aku menemukan satu larva dan dua ekor serangga. Seekor larva putih besar dgn kaki dan bagian kepala yg kekuningan. Seekor serangga seperti lipan dgn buku-buku kulit keras yg dapat dilipat. Dan seekor serangga coklat panjang dgn kaki kekuningan, bagian kepala lebih besar dari bagian bawahnya, dan terasa juicy (hiek). Rasanya seperti bertemu teman lama. Teman yg dulu ada lalu hilang kabar, teman yg kita kira sudah tiada tapi ternyata masih tetap di sana. Menyenangkan.
Saat memasukkan tanah ke pot dan menanam benihnya, aku mengucapkan kata-kata penumbuh dgn harapan bisa jadi mantra pengantar keinginan dan harapan agar tanaman-tanaman itu nantinya tumbuh dengan sehat dan indah. Lalu potnya kuletakkan di atas nampan plastik yg kutaruh di dalam kamar. Kulakukan itu agar tak ada yg mengganggu benih-benih yg hendak tumbuh, terutama ayam-ayam kelaparan dgn kuku-kuku taji mereka. No it can't happen, i will protect my babies 'till they grow healthy and beautiful.
It felt so lovely.

Nasihat dari Luar

Sebuah kumpulan cerpen yg sampai sekarang masih kurasa luar biasa. Dari penulis Little Woman dan Good Wives. Ni empunya akun sangat menikmati karya-karya Louisa May Alcott, salah satunya adalah A Garland for Girls. Sebuah buku kumpulan cerita pendek.
Tulisan-tulisan Louisa May Alcott selalu penuh semangat bagi perempuan-perempuan muda utk bekerja dan berkarya dan memiliki kehidupan yg baik; kesederhanaan yg penuh moral dan pertimbangan pada kebaikan. Nilai-nilainya selalu bagus dan tak lekang waktu (baiklah, nilai-nilai moral yg bersahaja selalu baik utk setiap jaman karena itulah "hidup").
Salah satu yg sangat kusuka adalah nasihat seorang editor perempuan pada seorang gadis muda yg diajak menulis oleh anak sang Editor Perempuan.
Diambil dari cerita berjudul Bunga Laurel Gunung dan Suplir.
"Aku tahu sekarang kau tidak akan percaya atau memahami maksudku. Namun waktu akan membuktikan kepada kalian berdua bahwa aku benar, dan mengajari kalian utk lebih menghargai kenyataan daripada angan-angan. Banyak gadis yg menulis syair dan berpikir mereka adalah penyair. Sebenarnya itu hanyalah kegairahan sementara. Untungnya--bagi dunia dan juga mereka--kegairahan itu segera padam dan tergantikan oleh pekerjaan atau kegiatan yg lebih murni. Hanya sedikit orang yg benar-benar berbakat. Bagi mereka yg MENDAPATKAN karunia itu, sebaiknya mereka menunggu dan bekerja agar pelan-pelan mencapai kemampuan puncak mereka. Banyak orang menipu diri sendiri dan mencoba meyakinkan dunia bahwa mereka bisa menulis puisi. Namun mereka hanya menyia-nyiakan waktu dan berujung pada kekecewaan. Kita semua melihat buktinya dgn begitu banyak puisi berisi omong kosong sentimentil.
"Tulislah syair kecilmu saat hatimu tergerak. Puisi adalah hiburan yg tidak berbahaya, kesenangan hidup sejati, dan juga mengajarkan hal baik padamu. Tapi jangan melalaikan kewajiban atau menipu dirimu sendiri dgn harapan palsu dan impian samar. 'Mula-mula jalanilah, kemudian tuliskanlah', adalah moto yg bagus utk anak muda yg ambisius. Lalu sebuah nasihat yg lebih baik utk kita semua adalah 'Lakukan pekerjaan terdekat'. Melaksanakannya dgn sungguh-sungguh, tak peduli betapa kecilnya pekerjaan itu. Itu sangat bermanfaat bagi bakat apa pun yg ada di dalam diri kita. Ingatlah ini. Jangan biarkan rencana dan ramalan yg bagus namun sembrono mengganggumu dan membuatmu merasa tak pantas melakukan pekerjaan mulia yg saat ini sedang kau lakukan."
Awalnya terasa sedikit sentimentil, "Ah, kau tak membiarkanku berusaha utk mencapainya." Tapi kemudian nasihat itu benar adanya. Menulis saat hati kita tergerak akan membuat tulisan kita memiliki nyawa dan arti utk disampaikan. Dan hasilnya pun akan terasa murni dan tulus. Ada rasa yg berbeda ketika membaca tulisan yg ditulis saat hati tergerak, saat inspirasi datang, saat kita ingin menyampaikan sesuatu, dgn tulisan yg "terpaksa" dibuat (aku kehilangan kosa kata yg pas utk mengungkapkannya). Dan hal yg paling kusukai dari nasihat ini adalah bagian melakukan pekerjaan dan kegiatan yg ada dgn sungguh-sungguh. Seperti halnya yg pernah kudengar, "Tak akan ada tulisan tanpa menjalani kehidupan". Bahkan hal sekecil apa pun pasti memberikan "rasa" jika dilakukan sungguh-sungguh.
Aku suka bagian melakukan dgn bersungguh-sungguh dan menulis saat hati tergerak.
Hari ini ni empunya akun melakukan salah satu hal yg dari dulu ingin dilakukan tapi belum bisa karena belum ada kesempatan : menanam benih tanaman hias. Sekitar 3 tahun yg lalu kudapatkan dari Bapak. Dan baru sekarang kutanam. Aku harap mereka akan tumbuh dgn sehat dan cantik. Dan semoga ni empunya akun bisa membantu mereka tumbuh. Karena saat menanamnya, hatiku tergerak. Dan itu perasaan yg paling menyenangkan yg selalu ingin kurasakan lagi, lagi, dan lagi.

Wednesday 20 May 2015

Gali Diri bag 2

Membaca itu mengasyikan, dari dulu sampai sekarang masih mengasyikan. Tapi bentuk asyiknya berbeda. Dulu, saat self-esteem issue-nya masih besar, membaca itu seperti tempat melarikan diri dan tempat bersembunyi yg menyenangkan. Karena di dalam dunia imajinasi semua unik, semua berbeda, dan semua diterima apa adanya. Cerita dan kisah dari buku bagai jembatan menuju dunia imajinasi yg aman dan menyenangkan.
Sekarang pun masih sama, cerita dan kisah dari buku bagai jembatan menuju dunia imajinasi. Tapi dunia imajinasi yg sekarang adalah dunia dimana inspirasi dan muse itu datang. Perasaan terinspirasi itulah yg mengasyikan. Tak lagi sebagai tempat sembunyi, tapi malah tempat mencari utk dikeluarkan di dunia nyata.
Salah satu yg kukeluarkan itu dalam bentuk gambaran. Betapapun aku masih merasa gambaranku jelek tapi itu memberi kepuasan tersendiri karena berhasil menangani self-esteem issue. Seperti Manolo dalam film The Book of Life yg "takut menjadi dirinya sendiri". Kepuasan karena berhasil menerima dan mencintai diri apa adanya. Dan yg terpenting masih bisa bersenang-senang dengannya. Itu bagian kerennya ^^ . . .
Dan menyenangkan mencoba menggambar lagi, lalu sekarang menggambar seseorang. Menggambar seseorang itu merupakan salah satu latihan observasi. Bagaimana bentuk wajahnya, bagaimana bentuk mata, hidung, dan mulutnya, seberapa panjang rambutnya. Mengamati detail itu sungguh menyenangkan. Lalu mengasosiasikan bentuk mata atau hidung atau mulut atau wajah dgn sesuatu yg manis dan indah. Oh, itu sangat menyenangkan. Bagian dari latihan mendeskripsi saat membuat cerita. Ini baru permukaan, coba ketika sampai memperhatikan kebiasaan dan menjurus pada sifat seseorang, itu lebih menyenangkan.
Dan inilah beberapa hasil karyaku dalam melihat dan menuangkannya dalam gambaran. Aku tahu, masih dangkal dan belum terasa kepribadian orang yg digambar maupun taste orang yg menggambarnya, seperti masih mentah jika kubilang. Tapi menyenangkan dan latihan lagi dan lagi dan lagi akan membuat hasil gambar maupun kepribadian orang yg menggambarnya akan lebih "terasa".

Gali Diri bag 1

Dulu, ni empunya akun adalah orang yg sangat perhitungan tentang kegiatan-kegiatan yg dilakukan; yg dikerjakan, yg dijalankan, yg dilakukan hanyalah "hal-hal penting" school stuff. Misalnya, ketika perut lapar setelah jam sembilan malam mending ditahan sampai besok bangun pagi. Kenapa? Karena tidur harus cukup 8 jam per hari agar kesehatan terjaga, karena jika tidur lewat dari jam sembilan di hari efektif sekolah akan mengganggu kelangsungan hidup di sekolah akibat mengantuk, dan itu berarti kelulusan akan terganggu. Karena lulus sama dengan bebas, ni empunya akun berusaha sekuat tenaga mengikuti sistem dan peraturan yg ada.
Semua hal ada baik-buruk, untung-rugi, menyenangkan-tidak menyenangkan-nya. Begitu juga dengan sikap yg seperti itu. Kehidupan memang berlangsung aman, sedikit masalag, dan tidak mengganggu kelangsungan hidup orang lain dgn mengikuti sistem dan peraturan yg ada. Semua aman, lancar, tentram, dan mulus. Tapi kemudian, bisa dibilang telat tapi hal yg terjadi di dunia sebenarnya adalah persis on time sesuai kehendak Tuhan, sekitar dua tahun terakhir ni empunya akun merasa "bosan", kosong, dan rasanya bisa gila dgn semua kemulusan ini. Bukan berarti tidak senang jika semua berjalan lancar, hanya saja ketika kita membuat rencana dan perkiraan lalu kita menjalaninya dgn baik bahkan sudah mengkalkulasi adanya masalah-masalah kecil di tiap pilihan dan cara penyelesaiannya, singkatnya semua terorganisir dgn baik dan sempurna tanpa suatu pun perlu dirisaukan, ada satu bagian di dalam hati dan pikiran yg berteriak minta didengar, "Aku butuh petualangan!!!"
Dan setelah dicari tahu, petualangan selalu datang dari hal-hal di luar rencana dan bagaimana kita memasrahkan diri mengikuti arahan Tuhan yg di luar rencana kita itu dengan tetap tidak kehilangan kendali. Ni empunya akun menginginkan kepuasan yg timbul dari cara itu.
Jadi malam ini, ketika dua tahun lalu kuputuskan utk lebih mengikuti "kata hati" daripada terpaku pada rencana dan perhitungan-perhitungan atas tiap pilihan, aku mengikuti naluriahku; lapar ya makan. Pukul delapan malam terasa dingin dan rasanya pasti nikmat jika membuat sesuatu yg hangat untuk dimakan. Malam-malam keluar rumah untuk beli satu bahan yg belum ada di kulkas (rumah tempat tinggal ni empunya akun berada di pedesaan dgn sawah dan tanah kosong yg masih cukup banyak, jadi keluar malam pasti menimbulkan rasa takut, hehe). And i did it, cook some spaghetti with cheese and ate it with my sisters. Dan kepuasannya terasa sangat alamiah dan menyenangkan. No calculation, but spontaneously did. Ni empunya akun benar-benar bisa menikmati setiap proses pembuatannya. Mulai dari mendidihkan air utk merebus spageti, pengaturan nyala api, taburan garam, saat memasukkan spageti ke air mendidih, menanti si spageti sampai aldente sambil menyiapkan oven, saat memasukkan bologna sauce dan spageti ke loyang, saat menaburkan keju sampai rata, saat menanti keju meleleh dipanggang oven, saat memotong spageti utk dimakan, saat mencuci semua peralatan, bahkan ketika minum setelah makan 1,5 potong spageti keju. Tanpa tergesa-gesa, menikmati tiap menitnya. Sungguh kepuasan alami yg kurindukan. Dan malam ini akan bisa tidur dgn nyenyak.
Well, tiap orang punya cara dan ceritanya sendiri utk mengalami kepuasan alami seperti itu. Dan itulah yg kusuka; tanpa tergesa-gesa dan nikmati tiap detik prosesnya. Lambat memang, tapi nikmat.
Selamat malam ^^

Tuesday 19 May 2015

Gandalf

Ni empunya akun mengasosiasikan dirinya sebagai Gandalf. Karakter film yang paling menyatu dan menginspirasi adalah Gandalf. Grey Witch yg hidup entah berapa ratus tahun, tanpa diketahui masa lalunya, dikenal oleh "masyarakat" sebagai tukang kembang api, tidak banyak berubah kecuali "dalam diri", bukan tokoh utama tapi tetap jadi tokoh penting, tidak banyak disorot tetapi banyak tahu dan tetap bijaksana, dualisme kesendirian dgn kebersamaan terjadi secara seimbang, tanpa ikatan yg membabibuta, penuh kasih dan sederhana dalam kompleksitas hidupnya, sebagai pengantar cerita dan pemberi saran, membantu tanpa harus bicara. Banyak hal menyenangkan dalam diri Gandalf.

Dating My Self

Avangers did entertain me today. It could make me laugh out loud, mumbling, shockingly "whaatt?", "ahh", "oohh", and "ohhh". It's better to watch action movie than went to the beach for some relaxing treatment for yourself. You can say anything you want while the movie on, comment about that in your comfortable language, than go screaming in beach. Oh i love today. It's the spontaneous plan to watch this movie. No shower before, no jacket, t-shirt and safari-pant on, that's the real me going out there to feel alive. The dissapointed thing is only the popcorn, "Why i didn't buy those corn?" The smell was everywhere inside the teather and my stomatch grumbling.
For the movie itself, well, Tony Spark and Captain America is perfect match for duo comedian. Yeah, make me laugh out loud more, "old man" . . . kekeke
Beberapa minggu yang lalu, ketika pikiran terlalu penuh dan badan terlalu lelah dan menumpuk sedikit kesedihan karena suatu kekecewaan, tanpa disadari, hanya mengalir ikuti apa yg akan terjadi, badan ni empunya akun membawanya ke Amplaz. Mulanya ni empunya akun hanya mau pergi ke tempat tetangga untuk megurusi baju jahitan. Dalam keadaan belum mandi di pagi hari, mengenakan kaos oblong dan celana safari 3/4, tanpa jaket, hanya bermodal helm dan uang 50ribu. Sepulang dari tempat tetangga, hanya terpikir bahwa hari itu ingin naik motor berkeliling kota sampai isi pikiran sedikit reda. Tanpa dinyana tahu-tahu sudah sampai Amplaz, masuk ke Studio 21 mengantri tiket film. Akan sangat menyenangkan jika ada film komedi, tapi karena dari daftar yg terpampang hanya film Avenger yg menarik minat akhirnya itulah yg dibeli. Uang 35ribu habis utk tiket, jam tayang pukul 12.45WIB dan saat itu baru pukul 11.00WIB. Ada terlalu banyak waktu utk dihabiskan sendiri di tempat belanja dgn modal tinggal 15ribu(?) Kebingungan melanda kepala. Karena wajah sudah tidak rupa manusia dan jiwa sudah mengambang jauh di atas sana, sekedar melihat-lihat dan menyentuh-nyentuh barang di toko pasti akan menimbulkan kecurigaan. Jadi diputuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi Amplaz dari lantai bawah sampai lantai atas. Voila, hanya butuh waktu satu jam dan masih ada 45 menit sebelum film ditayangkan. Oh Tuhan, itu hal yg paling berat, membosankan, dan tambah bikin jiwa melayang-layang. Biasanya akan milih nongkrongin buku-buku di Gramed, tapi karena modal uang tinggal 15ribu dan pin ATM sedang keblokir, niat diurungkan. Hanya duduk di kursi depan Gramed, memandangi orang-orang yg berlalu lalang sambil mengira-ngira cerita di balik mereka. Ini cukup mengasyikan, tapi kepala sedang tidak terbuka pada "muse", jadi diputuskan naik ke Studio 21 dan menunggu di dalam sampai teater 2 dibuka.
Saat itu libur utk anak-anak kelas 3 SMP sehabis UNAS, jadi pengunjung Studio 21 kebanyakan remaja tanggung. Untuk kedua kalinya nonton di bioskop bersama "pengunjung-pengunjung kecil". Merka tidak berisik atau berulah mengganggu, hanya saja mereka terlihat tanggung dan aneh berada di bioskop. Dan bau jagung berondong gurih itu, oh menebar di seluruh ruangan. Untunglah ruang kedap suara, bunyi perutku sedikit teredam. Dan bau jagung berondong gurih itu menghantuiku sampai hari berikutnya. Hal yg sangat menyiksa.
Hari itu cukup dingin, di dalam ruangan distel pendingin ruangan, dan aku tidak memakai jaket. Hai, aku manusia beku yg tidak siap diolah. Lalu bau jagung berondong gurih itu lagi. Ah, sungguh dinginnya hidup.
Tapi keseluruhan sangat menyenangkan. Ni empunya akun menggunakan kelima inderanya, hidup dalam ritme sedang yg bisa kuikuti, dan menikmati tiap komentar sarkasm yg keluar dari mulutku sendiri dgn sangat nikmat. Selama menonton filmnya, mulut ini tidak bisa diam. Komentar "oh", "ah", "ouch", "hei", "owh" keluar selama menonton adegan-adegannya. Lalu ada komentar-komentar menanggapi obrolan tokoh dalam film seolah aku menjadi bagian di dalamnya, lalu tertawa sendiri mendengar komentar yg kukeluarkan dan tertawa membayangkan aku benar-benar ada di dalam film itu. Hai Tony and Captain America, kalian akan sukses jika membentuk duo pelawak. Aku tertawa keras pada tiap dialog antara Tony Spark dan Captain America. Aku tak ingat detail apa yg mereka bicarakan, aku hanya ingat intonasi bicara dan ironi-ironi kecil dalam tiap dialog, dan aku sangat menyukainya.
Semua itu memuaskan. Aku pulang dgn isi kepala yg lebih jernih, isi hati yg lebih jenaka, dan sisa tawa dari duo pelawak baru kesayanganku. Tapi tetap ada yg mengganjal dan tidak mengenakan hati. Pertama, "kenapa tadi tidak beli jagung berondong gurihnya". Sesalnya datang karena aromanya tetap tidak mau pergi walau sudah sehari berlalu. Kedua, masuk angin. Sampai di rumah kepala terasa sakit, badan terasa berat, dan mata berkunang, "Wul, aku keroki".
Kencan dengan diri sendiri selalu membawa cerita baru. I love doing this.

Monday 18 May 2015

Watercolor Drawing untuk Sepupuku

Beberapa minggu yang lalu ni empunya akun baru benar-benar mulai dan berani menggambar lagi. Ni empunya akun mulai menggambar karena merasa penasaran dengan cat air. Pewarna transparan yg hasilnya seperti noda tapi warna-warni bagaimana mungkin tidak menarik(?) Dan lagi setelah menjelajahi akun instagram Laura Kay yang isinya hasil ilustrasi fashion dengan cat air dan pensil warna yg sederhana, seimbang, dan indah. Tambah pingin nyoba. Alhasil ni empunya akun memberanikan diri untuk menggambar lagi. Yeay.
Dan seorang sepupuku yang penuh semangat dan selalu mendukung memintaku menggambar potrait dirinya sesuai "yg kulihat". Waow, itu sungguh permintaan yang belum pernah terjadi dan membuat ni empunya akun sedikit gugup. Biasanya menggambar (dan menulis, dan menyanyi, dan memasak, dan membuat baju) akan ni empunya akun lakukan jika si "muse" datang. Ya, bisa dibilang ni empunya akun kurang disiplin karena hanya mengandalkan "momen terinspirasi" untuk melakukan sesuatu (dan itupun hasilnya kurang memuaskan #pluk). Jadi permintaan itu cukup membuat cemas. Gambar potrait pertama (berukuran kecil dan tugunya ada di sebelah kiri) jadi dalam waktu satu hari setelah permintaan dibuat. Secara pribadi ni empunya akun suka bagian kaki dan tugunya. Terlihat feel gambar-nya (ya begitulah aku menyebutnya). Tapi bagian wajah dan background tanaman dan langitnya sama sekali tidak memberi kesan apapun, jadi terasa hampa.
Seminggu kemudian, muse itu datang. Keinginan dan perasaan dapat menggambar dgn baik dan cukup percaya diri. Ni empunya akun mulai menggambar ulang potrait sepupu tapi dengan ukuran yg lebih besar. Harapannya agar ada ruang utk menggambar sedikit detail (walaupun ya itu gk detail2 amat, tapi lumayan detaillah, hahaha). Dan keseluruhan memuaskan, kecuali bagian background tanaman dan langitnya. Dan komentar dari sepupuku, "Yg ini mukanya terlihat lebih mirip."
Overall, ni empunya akun puas saat dalam proses menggambar walau sama sekali tidak punya bakat. Setiap sapuan warna murni karena dorongan "muse" itu (aku tidak tahu apa namanya, mungkin "kengawuran dgn tingkat percaya diri yg tinggi"?), tidak ada teknik khusus. Dengan taste yg buruk, tidak dapat menggambarkan kelengkungan yg diharap, dan tidak-adanya bakat menggambar, semua ini cukup memuaskan.

Sunday 17 May 2015

Proyek Besar yg Pertama

Ada sebuah istilah yg baru-baru ini kutemukan, "food porn". Untuk orang-orang yg hobi, suka, dan menghabiskan waktunya utk melihat gambar makanan, video cara memasak suatu makanan, atau melihat video atau langsung orang yg sedang makan. Well, ni empunya akun bisa dibilang adalah salah satunya.
Dan selain hobi melihat gambar dan video tentang makanan dan masakan, ada hobi baru, yaitu melihat gambar dan video tentang pakaian. Kuumumkan penamaan ni empunya akun pada hal itu adalah "cloth porn" (tertawa ngakak, mulut lebar).
Setelah sekian lama melihat-lihat gambar dan video, akhirnya pada suatu hari datanglah hasrat utk membuat pakaian sendiri. Setelah banyak melihat video DIY pembuatan rok, kardigan, dan rompi, keinginan itu tak dapat dibendung lagi. Video pembuatan dress sederhana dicari, alat dan bahan dicari, dan walaupun harus puas menjahit tanpa mesin (benar-benar handmade) akhirnya dimulailah proyek besar pertama -> membuat dress tanpa lengan.
Ni empunya akun hanya berpegang pada "keberuntungan pemula" yg dilandasi kenekatan dan keinginan yg kuat. Sama sekali tanpa keterampilan yg khusus diasah. Tapi kepuasan tiap kali mengukur, membuat pola, menggunting, dan pengerjaan menjahit dengan tangan adalah hasil yg lebih besar daripada keberhasilan pembuatan dress itu sendiri. Saat baru saja menyelesaikan dress itu, ada perasaan bangga dan puas "hey, i could make my own dress." Dan sedikit terbersit "aku bisa menghemat uang jika bisa membuat sendiri." Hahahaha . . .
Tapi beberapa hari kemudian, perasaan puas itu hilang. Melihat dressnya hanya begitu saja rasanya sudah tidak memuaskan lagi "i want something more" i scream (di dalam hati). Terpikir olehku membeli dalaman rok agar dressnya bisa terlihat mengembang, dan impianku memiliki dress mengembang seperti dress-dress lolita akhirnya terkabul.
Kepuasan membuat pakaian sendiri itu mengasyikan, membanggakan, dan sekaligus membuat ni empunya akun merasa lebih hidup. Tapi kadang ketidaksabaran ingin melihat hasil jadi pakaian yg sedang dibuat itu menjemukan. Ni empunya akun memang sudah dibelikan mesin jahit (akhirnya) tapi masih belum luwes, jadi jahit tangan malah terasa lebih cepat daripada dgn mesin (#pluk ini sebuah ironi). Dan nasib dress itu? Hanya dipakai 2x untuk dipotret karena pertanyaan selanjutnya adalah "mau dipakai di acara apa?" #doeng

New Hobbies

For this couple years i found my new hobbies instead of reading and writing. They are cooking, drawing, cloth making, and braiding.
My first new hobby is cloth making. I watched a drama Japan called Runway Beat and i fell in love with the clothes. Besides i fell in love with the dress from Pride and Prejudice 2005 movie costume. I searched and look for so many pictures of regency's clothing, Edwardian's clothing, historical movie costume, victorian gothic, variation of Harajuku style, mori style, and my traditional clothing with kebaya and jarik.
Picture is not enough anymore after i watched some tutorial video in YouTube. DIY video of making clothes is my next thing to be searched before i dare enough to make my own clothes. My first outfit i made is circle skirt. How lovely skirt. Then i tried make some kimono-inspire cardigan and vest. After that i made a one piece dress. The difficult thing to make is the arm part of cloth. Till now i can't make it right. But i always enjoy doing all that thing. And how proud i feel when i wear those clothes i make by my self.
To make dress look more beautiful we need to do something with the hair, that's why braiding is my second new hobby. It began in late 2013 when i watched a braiding video from YouTube. To make the straight and long hair with many variation of braid is amazing for me. From that year i grew my hair long. My first wanted braid is fish tail braid. It looks so amazing with that 2 strand but could make such lovely shape of braid. But fish tail braid wouldn't work in short hair.
Usually i wear hijab when go outside the house to meet people. But when i'm on the house i didn't wear hijab. At that time i braided my hair. I should wair for a year to start braiding because i stood wait the hair to grew long enough to be braided. I used have a very short short hair 'till people sometimes wrong me as a boy.
Recently i found that drawing is not scare me anymore. I used to scary to draw. Some articles said that people could been read their personality from their drawing and i feel afraid if people can read my weakness from my drawing. Not only because of that reason, but also because i draw so badly, even worse than kindergarten's drawing. But after the day i curious about watercolour, i become addicted to draw, even when my drawing still look bad. I like how the owner of Diary Sketch draw, it look easy, simple, but beautiful. I love her drawing.
Just like writing, when i have an idea what i need to draw, i instantly do drawing. Yap, so much enjoy it.
About the cooking, well i like to cook for a long time, even it never going well. I only mastered in making french fries. Hahaha . . . But ya i like to try new menu from different country with simple ingredients, hehehe . . .
That's all my new hobbies and i love doing all those things. Well, sometimes i over doing it. Hehehe . . . I just feel so alive when some inspiration come to my head down to my heart, and how the excitement pleasure me. It feels like all the good and positive things will come to you.