Judul buku : Ini Dia si Paling Badung
Pengarang : Enid Blyton
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : 92 halaman
Tahun terbit : Cetakan keempat, 2012
Ini dia review buku seri terakhir si
Badung karya Enid Blyton, Ini Dia si Paling Badung. Aku membacanya dengan cepat
karena subjudul yang ada juga sangat sedikit.Tapi kisah di dalamnya tidak kalah
memberi pengalaman baru pada Elizabeth Allen, sang tokoh utama. Aku hanya punya
waktu 10 menit untuk mereview buku ini. Palle . . .
Buku ini hanya berisi lima subjudul,
yaitu Kembali ke Whyteleafe (seperti biasanya buku seri ini diawali ^^),
Patrick Menentang Elizabethh, Siasat Julian, Patrick Mendapat Kesulitan, dan
subjudul yang terakhir adalah Tengah Malam.
Sinopsis yang tertera di sampul belakang
buku ini berbunyi, “Ada murid baru di kelas Elizabeth. Ia pemarah dan tidak
ramah, dan dia mati-matian berusaha menjatuhkan Elizabeth. Elizabeth berusaha
menahan diri, tapi susah juga bagi anak yang pernah mendapat julukan Cewek
Paling Badung.”.
Menurutku, buku ini dibuat lebih untuk
menegaskan bagaimana Elizabeth telah belajar banyak dari kecerobohannya selama
ini. Kisah di dalamnya sebagai penegasan bahwa Elizabeth tak lagi bertindak
gegabah dan terlalu cepat menarik kesimpulan.
Buku ini berisi kisah mengenai si murid
baru, Patrick yang merupakan sepupu Julian (tahun lalu sepupu Elizabeth yang
masuk, tahun ini sepupu Julian yang masuk ke Sekolah Whyteleafe). Sepupu Julian
yang satu ini sangat ingin menyaingi Julian, dalam akademik, dalam olahraga,
dalam semua bidang. Yang paling disukai Patrick adalah tenis. Dan ketika
Patrick tahu bahwa Julian tak mungkin dikalahkan dalam bidang akademik, Patrick
berlatih keras dalam olahraga kesukaannya, tenis, agar bisa masuk tim kedua
untuk mewakili Sekolah Whyteleafe dalam pertandingan tenis.
Patrick memiliki watak yang cukup
sombong, dan Elizabeth sangat benci dengan wataknya ini dan ingin mengubah
watak Patrick yang sombong ini. Kali ini, ia tidak lagi gegabah mengambil
tindakan. Ia memikirkannya dan mengkonsultasikannya dengan Julian. Elizabeth
berpikir bahwa Julian juga harus ikut berlatih tenis dan mengalahkannya di
bidang ini agar Patrick tak lagi bersikap sombong. Tapi hal ini malah membuat
Patrick semakin gusar karena ia tahu Julian tidak suka oahraga ini dan akan
sangat tidak adil baginya bila Julian yang terpilih sementara ia telah
bersusahpayah berlatih.
Pertentangan di antara Patrick dan
Elizabeth makin memanas ketika Elizabeth lupa bahwa ia telah menaruh raket
kesayangan Patrick di semak-semak sementara saat itu hari hujan lebat. Patrick
sangat bersedih karena raket tenis kesayangannya diperlakukann dengan sangat
kurang ajar oleh Elizabeth. Akhirnya Patrick memutuskan untuk kabur dari
Sekolah Whyteleafe setelah meminta maaf pada Elizzabeth karena tidak sengaja
memukulnya denga raketnya.
Tapi tentu saja, Elizabeth dan Julian
berhasil menggagalkan niat Patrick ini. Bukan. Bukan Elizabeth dan Julian, tapi
ada hal lain yang menggagalkan niat Patrick ini.
Well, ternyata aku sudah terlalu banyak
bercerita dan malah menceritakan hampir 98% isi cerita dari buku-buku seri si
Badung ini (#bow, ngapunten). Tapi aku berani menjamin, isi buku ini sangat
bagus untuk dibaca anak usia SD dan SMP yang butuh cerita tentang nilai moral. Isinya
sangat manusiawi dan bermoral, menurutku. Jadi, aku sangat merekomendasikan buku
ini untuk adik-adik tercinta yang duduk di bangku SD maupun SMP. Bagiku, buku-buku
ini juga bagus dibaca para guru dan calon guru untuk sedikit “berguru” tentang
permasalahan, pandangan anak usia sekian, dan bagaimana cara menyikapi yang
bijaksana permasalahan setiap anak yang sedang tumbuh itu (maaf, kata-katanya
berantakan ^^). Selamat membaca . . . Bagi pengalaman membacamu denganku ya . .
.
No comments:
Post a Comment