Saturday 7 July 2012

Review Buku Ini Dia Si Paling Badung


Judul buku                  : Ini Dia si Paling Badung
Pengarang                   : Enid Blyton
Penerbit                       : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman           : 92 halaman
Tahun terbit                 : Cetakan keempat, 2012

Ini dia review buku seri terakhir si Badung karya Enid Blyton, Ini Dia si Paling Badung. Aku membacanya dengan cepat karena subjudul yang ada juga sangat sedikit.Tapi kisah di dalamnya tidak kalah memberi pengalaman baru pada Elizabeth Allen, sang tokoh utama. Aku hanya punya waktu 10 menit untuk mereview buku ini. Palle . . .

Buku ini hanya berisi lima subjudul, yaitu Kembali ke Whyteleafe (seperti biasanya buku seri ini diawali ^^), Patrick Menentang Elizabethh, Siasat Julian, Patrick Mendapat Kesulitan, dan subjudul yang terakhir adalah Tengah Malam.

Sinopsis yang tertera di sampul belakang buku ini berbunyi, “Ada murid baru di kelas Elizabeth. Ia pemarah dan tidak ramah, dan dia mati-matian berusaha menjatuhkan Elizabeth. Elizabeth berusaha menahan diri, tapi susah juga bagi anak yang pernah mendapat julukan Cewek Paling Badung.”.

Menurutku, buku ini dibuat lebih untuk menegaskan bagaimana Elizabeth telah belajar banyak dari kecerobohannya selama ini. Kisah di dalamnya sebagai penegasan bahwa Elizabeth tak lagi bertindak gegabah dan terlalu cepat menarik kesimpulan.

Buku ini berisi kisah mengenai si murid baru, Patrick yang merupakan sepupu Julian (tahun lalu sepupu Elizabeth yang masuk, tahun ini sepupu Julian yang masuk ke Sekolah Whyteleafe). Sepupu Julian yang satu ini sangat ingin menyaingi Julian, dalam akademik, dalam olahraga, dalam semua bidang. Yang paling disukai Patrick adalah tenis. Dan ketika Patrick tahu bahwa Julian tak mungkin dikalahkan dalam bidang akademik, Patrick berlatih keras dalam olahraga kesukaannya, tenis, agar bisa masuk tim kedua untuk mewakili Sekolah Whyteleafe dalam pertandingan tenis.

Patrick memiliki watak yang cukup sombong, dan Elizabeth sangat benci dengan wataknya ini dan ingin mengubah watak Patrick yang sombong ini. Kali ini, ia tidak lagi gegabah mengambil tindakan. Ia memikirkannya dan mengkonsultasikannya dengan Julian. Elizabeth berpikir bahwa Julian juga harus ikut berlatih tenis dan mengalahkannya di bidang ini agar Patrick tak lagi bersikap sombong. Tapi hal ini malah membuat Patrick semakin gusar karena ia tahu Julian tidak suka oahraga ini dan akan sangat tidak adil baginya bila Julian yang terpilih sementara ia telah bersusahpayah berlatih.

Pertentangan di antara Patrick dan Elizabeth makin memanas ketika Elizabeth lupa bahwa ia telah menaruh raket kesayangan Patrick di semak-semak sementara saat itu hari hujan lebat. Patrick sangat bersedih karena raket tenis kesayangannya diperlakukann dengan sangat kurang ajar oleh Elizabeth. Akhirnya Patrick memutuskan untuk kabur dari Sekolah Whyteleafe setelah meminta maaf pada Elizzabeth karena tidak sengaja memukulnya denga raketnya.

Tapi tentu saja, Elizabeth dan Julian berhasil menggagalkan niat Patrick ini. Bukan. Bukan Elizabeth dan Julian, tapi ada hal lain yang menggagalkan niat Patrick ini.

Well, ternyata aku sudah terlalu banyak bercerita dan malah menceritakan hampir 98% isi cerita dari buku-buku seri si Badung ini (#bow, ngapunten). Tapi aku berani menjamin, isi buku ini sangat bagus untuk dibaca anak usia SD dan SMP yang butuh cerita tentang nilai moral. Isinya sangat manusiawi dan bermoral, menurutku. Jadi, aku sangat merekomendasikan buku ini untuk adik-adik tercinta yang duduk di bangku SD maupun SMP. Bagiku, buku-buku ini juga bagus dibaca para guru dan calon guru untuk sedikit “berguru” tentang permasalahan, pandangan anak usia sekian, dan bagaimana cara menyikapi yang bijaksana permasalahan setiap anak yang sedang tumbuh itu (maaf, kata-katanya berantakan ^^). Selamat membaca . . . Bagi pengalaman membacamu denganku ya . . .


No comments:

Post a Comment