Friday 22 June 2012

Review Buku "Cewek Paling Badung di Sekolah"

Judul buku                  : Cewek Paling Badung di Sekolah
Pengarang                   : Enid Blyton
Penerbit                       : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman           : 261 halaman
Tahun terbit                 :cetakan kesembilan, 2012

Ini buku yang baru saja selesai kubaca. Niat awal pergi ke toko buku dua hari yang lalu adalah untuk membeli bukunya Beatrix Potter, tapi karena sudah tak ada di rak toko buku, alhasil aku pulang dengan membawa buku karya Enid Blyton ini.

Sasaran pembacanya untuk anak usia sekolah SD maupun SMP. Isinya sangat lugas dengan alur yang sederhana. Ide ceritanya menarik, dialog-dialog antar tokohnya sangat berkesan karena tersampaikan dengan lugas, dengan tutur bahasa yang baik, dan respon dari tiap pernyataan yang di luar dugaan (untukku). Penerjemahnya dapat dengan sangat baik menerjemahkan isi buku, appreciated it.


Ada 24 subjudul di dalamnya. Tiap judul menampilkan sebuah kejadian yang berkisah seputar Elizabeth Allen, si tokoh utama. Keduapuluhempat judul itu adalah Si Cewek Manja yang Badung, Elizabeth Bersekolah, Awal yang Buruk, Elizabeth Mulai Mendapat Kesulitan, Elizabeth Mulai Badung, Elizabeth di Dalam Kelas, Rapat Besar yang Pertama, Minggu Pertama di Sekolah, Tugas untuk Elizabeth, Rahasia Joan, Rapat Besar Menghukum Elizabeth, Masa Sulit Bagi Elizabeth, Rapat Besar Ketiga, Minggu yang Indah, Bercanda dan Bertengkar, Permintaan Maaf--dan Rapat Besar Lagi, Rahasia Elizabeth, Ulang Tahun Joan yang Indah, Joan Terguncang, Lebih Kacau Lagi, Ibu Joan Datang, Rita Bicara pada Elizabeth, Kemelut di Hati Elizabeth, Kejutan Besar.

Berikut ini sinopsis yang tercetak di sampul belakang buku, "Ada murid cowok baru di kelas Elizabeth. Ia pemarah dan tidak ramah, dan dia berusaha mati-matian menjatuhkan Elizabeth. Elizabeth berusaha menahan diri, tapi susah juga bagi anak yang pernah mendapat julukan Cewek Paling Badung." Sinopsis singkat ini tidak menceritakan dengan tepat apa yang menjadi isi dari buku cerita ini. Di dalamnya, buku ini sama sekali tidak berkisah tentang anak baru cowok di kelas Elizabeth karena di buku ini baru dikisahkan bagaimana awal mula Elizabeth bersekolah di sekolah Whyteleaf. Elizabethlah yang menjadi murid baru di sekolah ini dengan tekad awalnya ingin dikeluarkan dari sekolah karena tidak ingin berpisah dengan orang tuanya. Tapi, peraturan sekolah dan kehidupan sekolah yang berbeda dengan kehidupan biasanya dan ternyata menyenangkan itu dapat mengubah tekad Elizabeth. Berbagai kejadian menarik terjadi, misalnya bagaimana Elizabeth mati-matian berusaha menjadi badung yang akhirnya dia berhasil dikenal sebagai si Cewek Badung Bandel Bengal, bagaimana Elizabeth mulai bersahabat dengan salah seorang temannya, bagaimana ia menghadapi tiap Rapat Besar karena ulahnya, dan masih banyak lagi.

Bagiku yang merupakan calon pendidik AUD yang setelah kuliah mulai ikut mengikuti perkemangan dunia anak, kejadian-kejadian dalam cerita ini sangat mempesona. Biasanya sekolah untuk anak adalah sekolah yang pengaturannya dilakukan oleh orang dewasa yang memutuskan tiap hukuman untuk para anak nakal, dan sekolah biasanya mempunyai peraturan ketat dengan guru galak yang menyeramkan dan menekan anak. Tapi di buku ini, kita akan menemukan sekolah dengan sistem demokratis yang mana peraturan dijalankan, dibuat, dan diawasi oleh seluruh siswa. Guru dan orang dewasa lainnya mulai berperan dalam pengambilan keputusan yang dirasa sangat sulit bagi anak-anak didiknya. Ini sangat menarik. Juga bagaimana murid dan guru sepakat ingin membuat Elizabeth betah tinggal di sekolah walaupun mereka tahu Elizabeth suka bertingkah badung tapi sebenarnya ada kelembutan hati di dalamnya. Ini juga salah satu yang menarik perhatian. Orang dewasa yang mempercayai anak didiknya yang walaupun nakal tapi bila dicari tahu akar dari kenakalannya dan diselesaikan bersama, anak yang nakal itu bisa berubah menjadi sangat baik. Juga satu hal lagi, anak-anak memberikan hukuman dengan dipikir secara matang apakah sebuah hukuman benar-benar akan membuat pelakunya jera atau malah membuat pelaunya menjadi dendam. Lalu, bagaimana semua siswa menolong anak-anak yang mendapat hukuman agar jera dan tidak mengulangi kesalahannya tapi tetap memaafkan mereka dan membantu mereka saat kesulitan.

Buku yang sangat bagus dibaca untuk anak disamping karena nilai yang disampaikan bagus juga karena didukung penuturan yang lugas dan apa adanya seperti apa adanya anak berbicara.

1 comment:

  1. bagus juga nih buat pedoman mengatasi pisikologi anak yang terkadang badung

    ReplyDelete