Tuesday 21 August 2012

Wen mau CURHAT

Dokter Clifton pada Margaret Lea, "Kau menderita penyakit yang menjangkiti wanita-wanita dengan imajinasi romantis. Gejala-gejalanya termasuk pingsan, lesu, kehilangan nafsu makan, semangat hidup rendah . . . Proses penyembuhannya tidak rumit : makan; istirahat; dan Sir Arthur Conan Doyle, Kasus-kasus Sherlock Holmes, baca sepuluh halaman, dua kali sehari, hingga tamat tentunya."

Kupikir akhir2 ini aku juga menderita penyakit ini berhubung selama dua bulan bacaanku adalah novel2 klasik romansa yang meliarkan imajinasi romantisku--lihat saja betapa bahasa yang kupakai juga telah mengindikasikan terjangkitnya penyakit ini. Tapi aku masih belum bisa berhenti karena masih ada tiga novel yang harus kubeli lalu kunikmati untuk memuaskan nafsu membacaku yang bukannya surut setelah lesu dan kehilangan nafsu makan tapi malah berubah semakin meningkat dan butuh novel lagi dan lagi layaknya pecandu.

Tapi walaupun kata-kata dapat menyihirku mengikutinya melangkah masuk ke dunia yang hanya dimiliki oleh aku dan perangkai kata, hanya manusia nyata yang dapat mengobati kesepian di hati. Kesepian ini muncul akibat hilangnya nafsu makan dan lesu yang membuat beberapa saraf dan ototku pingsan. Mungkin memang sekarang waktunya aku harus meminum obatku sebelum penyakit ini menjangkit lebih parah karena mungkin sekarang memang sudah jadi lebih parah. Terlalu menghayati tokoh hingga benar2 ingin seperti tokoh dalam cerita tak selamanya membuat manusia sehat. Perbedaan waktu dan kesempatan bisa membuat semuanya kacau bahkan isi dalam kepala.

Ini ceritanya pingin curhat, tapi harga diriku menolak untuk menceritakannya di sini.
Ya sudahlah, sampai di sini dulu. Sugeng ndalu ^^ 

No comments:

Post a Comment