Sedikit review yang baru kutonton dan kubaca bulan lalu ya.
Aku lebih suka manganya. pertama kali baca Perfect Girl Evolution aku
langsung jatuh hati. Gambar artworknya sangat komikal, khas manga
dengan mata katakternya yang besar-besar dan reaksi berlebih tapi lucu.
Sulit juga meniru reaksi komikal tokoh komik, berhubung meskipun hanya
berupa gambar tapi komik dapat memberi kesan kita sedang menonton video
dengan gambarnya yang bergerak plus ada efek suara sebagai backsoundnya.
Perfect Girl Evolution versi manga bisa menunjukkan sejatinya perasaan
Sunako dan tokoh-tokoh yang lain. Meskipun digambar di halaman yang
terbatas, tapi mangakanya dengan lihai dapat menunjukkan perasaan
karakter dengan bagus (kehilangan kata-kata untuk memuji mangakanya).
Hal pertama yang kusayangkan saat menonton versi anime dari Perfect
Girl Evolution adalah bagaimana mereka menggambarkan mulut tokoh dan
bagaimana anime ini dibuat sangat sederhana. Sungguh sangat sederhana,
sampai-sampai backgroundnya hanya berupa layar berwarna dan kurang
pernak-pernik. Misalnya saja saat ada adegan di dalam rumah. Seharusnya
menunjukkan bagian dalam rumah yang mewah dan khas Eropa, tapi di
animenya yang digambar hanya meja kursi seadanya yang ditampilkan di
depan layar yang berwarna. Gerakan tokoh-tokohnya pun terbilang sangat
sederhana. Acungan jempol untuk anime terletak pada satu hal yaitu
dubber dan backsound yang pas, ya sesuailah untuk menunjukkan gerak dan
perasaan tokoh.
Perfect Girl Evolution versi live action lebih disayangkan lagi.
Tokoh Kyohei yang seharusnya adalah sosok tinggi dan sangat tampan
dengan bentuk badan seperti pahatan marmer diperankan oleh member Kattun
Kazuya Kamenashi yang menurutku (dan menurut beberapa orang) secara
fisik kurang sesuai memerankan Kyohei. Tapi, ada kelebihan yang dimiliki
Kazuya yaitu aktingnya. Kazuya berakting sangat baik dalam memerankan
Kyohei sehingga feel Kyohei dapat tersmpaikan dengan baik. Berbeda
halnya dengan aktris yang memerankan Sunako. Secara fisik dan wajah, Aya
Omasa dapat merepresentasikan Sunako. Yang disayangkan adalah
pembenttukan karakter Sunako di live action. Dapat dikatakan, Sunako
yang sesungguhnya (yang ada di manga) tidak selemah Sunako yang ada di
live action.
Saya daftar juga ambil prodi PGPAUD, banyak yang meremehkan dan memandang sebelah mata tapi saya nggak mendengarkan itu tohh bersama anak anak itu anugerah yang indah
ReplyDeletesuiph #jempol
Delete