Sunday 24 May 2015

Feel Alive

Sebenarnya aku tidak tahu apa istilah yg tepat utk menggambarkan perasaan seperti itu dalam satu kata, tapi kupikir "feeling" akan lebih baik karena aku mengartikan "feeling" sebagai hal yg berhubungan dgn arti kata "rasa" dan rasa itu didapat dari impulse yg sampai ke prosesor di otak tapi juga menyentuh jiwa yg entah pusatnya ada di mana. Intinya karena kata "feeling" berasal dari logika dan jiwa.
Tulisan ini terinspirasi oleh dua kejadian. Kejadian pertama adalah ketika mendapat workshop kepenulisan singkat dari tamu Amerika di LKIS. Aku lupa nama Mbaknya, tapi apa yg terjadi berkesan utkku (bahkan aku lupa bagaimana tepatnya dia bicara). Kejadian kedua adalah lagu backsound scene perbincangan Jim Moriarty dgn Sherlock Holmes di serial Sherlock episode The Reinbach Fall, "Staying Alive".
Ketika workshop kepenulisan singkat itu ada saat kami harus menceritakan sesuatu pada mbak Amerika. Temanya adalah tempat favorit. Aku menceritakan tempat favoritku adalah salah satu jalan di Bantul Kota yg di samping kiri-kanannya tumbuh pohon-pohon rindang. Aku menyukainya karena tiap melewati jalan itu aku "merasa hidup". Ketika angin berhembus, tak hanya suara kendaraan, orang-orang, dan suara angin yg terdengar, tapi juga gemerisik dedaunan yg terkena angin. Itu memberikan kesan damai dan "homy". Lalu keteduhan yg dihasilkan dahan-dahan panjang dgn daun-daun rimbun yg membentuk kanopi di atas kepala kita, begitu segar dan meneduhkan. Ada perasaan damai dan tenang yg menyelimuti. Ditambah fakta kedekatan dgn alam membuatk kita merasa "berada di rumah". Benar-benar membuatku "merasa hidup".
Saat aku bilang hal-hal seperti itu pada mbak Amerika, dia memperhatikan dgn saksama dan sesekali mengangguk. Aku merasa dia mengerti apa yg kumaksud dan dia bilang ya bahwa tempat favoritnya juga memberikan kesan damai, teduh, dan membuatnya "merasa hidup".
Lalu beberapa tahun lalu saat menonton serial Sherlock itu Moriarty mengatakan bahwa orang-orang biasanya "staying alive". Dengan intonasi suara khasnya dia bilang "it's boring".
Aku hanya berpikir mungkin selama ini aku merasa bosan karena aku hanya "bertahan". Aku kurang menikmati hidup yg Tuhan suguhkan padaku. Aku kurang memperhatikan mereka dgn saksama karena terlalu ketat mengatur diri agar "melakukan hal yg penting saja". Saat itu aku menyebutnya demikian, sekarang aku menyebutnya "hal yg membuang waktu".
Ketika kita nyaman dgn yg kita lalukan, dgn yg kita sukai, dan ketika kita "feeling alive", kita akan diliputi energi positif. Energi positif itu akan membawa kita pada hal-hal yg positif, dan orang-orang akan dapat merasakan kesegaran energi positif sebagai inspirasi dan motivasi. Maksudku, walaupun mungkin hal-hal yg kita lakukan sekarang terlihat "tidak bermanfaat" bagi kehidupan orang lain, tidak memberi solusi pada permasalahan sosial, tapi jika kita bisa mencintai diri sendiri dgn "feeling alive" atas hidup kita, kita sudah berkontribusi memberi energi positif ke dunia. Dan itu pun baik utk kehidupan orang lain.
Dan untuk itulah sekarang ni empunya akun mulai menulis di blognya, mulai berani menggambar, karena menginginkan "feeling alive" itu kembali hadir agar jiwa tidak kosong. Memuaskan penglihatan, pendengaran, pengecapan dan berlatih mengekspresikan yg dirasakan setelah melihat dan mendengar dan mengecap hal-hal indah dan sedih di dunia. Semua harus dirasakan dan dibagi.

No comments:

Post a Comment